Kelas / Semester : V (Lima) / 2
Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan
Sub Tema 3 : Peristiwa Mengisi kemerdekaan
Pembelajaran : 4
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca, siswa dapat mengidentifikasi kegiatan untuk melestarikan budaya sekaligus bisa berprestasi dengan penuh tanggung jawab.
2. Dengan mencari tahu, siswa dapat menyebutkan perilaku-perilaku di lingkungan sekolah dengan penuh percaya diri.
3. Dengan mencoba, siswa dapat membuat undangan resmi dengan penuh tanggung jawab.
Assalamualaikum semuanya.
Kali ini Bu guru akan menampilkan blogger untuk materi yang akan kita bahas .
Blogger ini Bu guru buat agar ananda dirumah dapat mempelajari kembali dan juga bagi yang tertinggal dapat menyatat atau mempelajari yang kelupaan.
Mari kita mulai!
Ayo Membaca
Dheda dan Lima Butir Kentang
Dahulu, ada seorang pencari kayu bakar bernama Dheda. Dia hidup bersama istri dan ketiga anaknya. Mereka keluarga miskin yang tinggal di gubuk sederhana. Sudah seminggu ini, turun hujan. Dheda pun tidak dapat pergi ke hutan mencari kayu bakar.
Istri Dheda berkata, “Suamiku, persediaan makanan kita hampir habis. Di sini, hanya tersisa lima butir kentang. Itu pun tidak cukup untuk makan kita sekeluarga.”
“Aku tahu. Bersabarlah, semoga besok tidak hujan dan aku dapat pergi bekerja. Sisa kentang yang ada biarlah untuk makan anak-anak saja,” kata Dheda.
Menjelang sore, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Dheda. Setelah dibuka, ternyata ada seorang pengemis tua. Dia basah kuyup kehujanan.
“Aku sudah berhari-hari kehujanan. Aku juga kedinginan dan kelaparan. Bolehkah aku minta sedikit makanan?” tanyanya.
Dheda kasihan melihat si Pengemis. Tapi, dia juga tidak mempunyai banyak makanan. Dheda bermusyawarah dengan istri dan anak-anaknya. Akhirnya, mereka bersepakat untuk memberikan sisa makanan kepada si Pengemis.
“Baiklah, kami akan memberikan lima butir kentang itu kepadamu. Kami sangat kasihan melihatmu,” kata Dheda kepada si pengemis.
“Tunggulah sebentar, aku akan memasaknya dulu,” kata istri Dheda. Setelah matang, kentang pun dihidangkan. Si Pengemis makan empat butir kentang. Kini, kentang yang tersisa tinggal satu. Sebelum pergi dia berpesan, “Jika kalian mau makan, irislah kentang ini menjadi lima. Pasti cukup untuk makan keluargamu.”
Dheda kemudian mengiris kentang itu menjadi lima. Ternyata, kelima irisan kentang itu berubah menjadi lima butir kentang. Jika sebutir kentang diiris lima lagi, maka tiap irisannya akan menjadi lima butir kentang lagi. Begitu seterusnya.
Kini, Dheda dan keluarganya tidak pernah kekurangan makanan lagi. Dheda juga membagi-bagikan kentangnya kepada tetangganya.(Sumber: http://dongengceritarakyat.com)
Ayo Berdiskusi
Bersama kelompokmu, identifikasilah penerapan nilai-nilai Pancasila yang ada pada cerita “Dheda dan Lima Butir Kentang” di atas. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti berikut.
No. | Peristiwa dalam Cerita | Nilai-Nilai Pancasila yang Sesuai |
---|---|---|
1. | “Aku tahu. Bersabarlah, semoga besok tidak hujan dan aku dapat pergi bekerja | Sila Pertama (percaya dan taqwa kepada Tuhan YME) |
2. | Sisa kentang yang ada biarlah untuk makan anak-anak saja,” kata Dheda. | Sila Ketiga (Rela berkorban) |
3. | Dheda kasihan melihat si pengemis | Sila Kedua (mengakui dan memberlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya) |
4. | Dheda bermusyawarah dengan istri dan anak-anaknya. | Sila Keempat (mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan) |
5. | Akhirnya, mereka bersepakat untuk memberikan sisa makanan kepada si Pengemis. | Sila Keempat (musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan) |
6. | "Baiklah, kami akan memberikan lima butir kentang itu kepadamu" | Sila Kelima (Memberi pertolongan kepada orang lain) |
7. | Kami sangat kasihan melihatmu,” kata Dheda kepada si pengemis. | Sila Kedua (mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia) |
8. | Dheda juga membagi-bagikan kentangnya kepada tetangganya | Sila Kedua (gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, dan Sila Kelima (memberi pertolongan kepada orang lain) |
Ayo Berkreasi
Buatlah patung dari bahan lunak di sekitarmu. Kamu dapat menggunakan tanah liat, bubur kertas, lilin, sabun batangan, atau plastisin. Buatlah bentuk seperti yang kamu inginkan. Berikut contoh membuat patung dari bubur kertas.
- Siapkan kertas bekas.
- Rendam kertas kira-kira selama 24 jam sampai lunak.
- Buatlah kerangka menggunakan kawat. Besar kecilnya kawat menyesuaikan besar kecilnya patung yang akan dibuat.
- Kertas yang sudah lunak dapat ditumbuk lagi, lalu diperas dan dicampur dengan lem kanji (sampai berbentuk seperti tanah liat).
- Tempelkan bubur kertas pada kerangka kawat sesuai dengan bentuk yang dinginkan.
- Untuk mendapatkan lapisan luar yang halus, lapislah dengan kertas yang berwarna putih dengan lem.
- Jemur patung di bawah sinar matahari.
- Setelah kering, warnai patung dengan cat kayu atau cat tembok, sesuai warna yang kamu sukai.
Ayo Renungkan
Sikap apa yang kamu kembangkan hari ini?
Sikap Teliti
Pengetahuan apa yang kamu pelajari hari ini?
Pengetahuan tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dan cara membuat patung dari bahan lunak
Keterampilan apa yang kamu latih pada hari ini?
Keterampilan menyampaikan pendapat dan membuat karya patung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar